Nama : Muh. Sudarsono
NIM : 10 11 513
Kelas : Manajemen A4
Kelompok : V (lima)
DEFINISI PRODUK
A.
Pengertian
Produk
Menurut
Kotler (291), “A
product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition,
use, or consumption and that might satisfy a want or need.” Yang berarti
produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kedalam pasara untuk memperoleh
suatu perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang mungkin dapat
memuaskan dan memenuhi sebuah keinginan ataupun kebutuhan.
Menurut
Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and
intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus
the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah
kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di
dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan
reputasi penjualannya.
Menurut
Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas “sesuatu”
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli.
Produk juga dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Produk juga adalah elemen pertama dalam pemasaran. Produk adalah elemen
pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran. Strategi produk membutuhkan
pengambilan keputusan yang terkoordinasi dalam bauran produk, lini
produk,merek, serta pengemasan dan pelabelan.
Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar
harus berpikir melalui lima tingkat produk:manfaat inti, produk dasar, produk
yang diharapkan, produk tambahan, dan produk potensial, yang mencakup semua
tambahan dan transformasi yang mungkin dialami pada akhirnya.
Berdasarkan dari
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa produk yang akan ditawarkan
kepada konsumen haruslah dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
Produk dapat digolongkan dalam beberapa cara.
Berdasarkan ketahanan dan keandalannya, produk bisa berupa barang tidak tahan
lama, barang tahan lama, atau jasa.
Dalam kategori barang konsumen, produk terdiri
dari barang sehari-hari (barang kebutuhan pokok/staple, barang impuls,barang
darurat), barang belanja (homogeny dan heterogen), barang khusus, atau barang
yang tak dicari.
Dalam kategori barang industry, produk
digolongkan dalam satu dari tiga kategori: bahan dan suku cadang (bahan mentah
serta bahan dan suku cadang manufaktur), barang modal (instalasi dan
peralatan), atau jasa pasokan dan bisnis (pasokan operasi, iten pemeliharaan
dan perbaikan, jasa pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa nasihat bisnis).
Merek dapat dideferensiasikan berdasarkan
sejumlah dimensi produk atau jasa yang berbeda: bentuk produk, fitur, kinerja,
kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan, gaya, dan desain, serta
dimensi jasa seperti kemudahan pemesanan, pengiriman, instalasi, pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan.
Sebagian besar perusahaan menjual lebih dari
satu produk. Bauran produk dapat diklasifikasikan menurut lebar, panjang,
dalam, dan konsistensi. Empat dimensi ini merupakan alat untuk mengembangkan
strategi pemasaran perusahaan dan memutuskan lini produk mana yang akan
ditumbuhkan, dipertahankan, dipanen, dan di investasikan. Untuk menganalisis
lini produk danmemutuskan berapa banyak sumber daya yang harus diinvestasikan
dalam lini itu, manajer lini produk harus melihat penjualan dan laba serta
profil pasar.
Perusahaan dapat mengubah komponen produk dari
bauran pemasarannya dengan memperpanjang produknya melalui perpanjangan lini
(ke bawah pasar, ke atas pasar, atau keduanya) atau pengisian lini, dengan
memodernisasi produknya, dengan menampilkan produk tertentu, dan dengan
mengurangi produknya guna menghilangkan produk yang paling tidak menguntungkan.
Merek sering dijual atau dipasarkan secara bersama dengan merek lain. Merek
bahan baku dan merek bersama dapat menambah nilai, dengan mengasumsikan
merek-merek tersebut mempunyai ekuitas dan dianggap benar-benar sesuai.
Produk fisik harus
dikemas dan diberi label. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan
nilai kenyamanan bagi pelanggan dan nilai promosi bagi produsen. Akibatnya,
kemasan dapat bertindak sebagai iklan
lima detik bagi produk. Jaminan dan
garansi dapat menawarkan kepastian lebih lanjut bagi konsumen.
B.
Lima
Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2003:408) ada lima
tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product,
augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan
produk adalah :
1. Core
benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying)
yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
2. Basic
product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu
produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
3. Expected
product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally
expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian
atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada
saat membeli suatu produk.
4. Augmented
product (namely that one includes additional service and benefit that
distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang
membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang
ditawarkan oleh pesaing.
5. Potential
product (namely all of the argumentations and transformations that this product
that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan
bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
C.
Dimensi Kualitas Produk
Menurut
Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti
aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk
yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk
tersebut terdiri dari :
a. Performance
(kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
b. Durability
(daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi
pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
c. Conformance
to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu
dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
d. Features
(fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e. Reliabilty
(reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan
atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya
kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
f. Aesthetics
(estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari
tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
g. Perceived
quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan
bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang
bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga,
merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.
Menurut Tjiptono (1997, p.25), dimensi kualitas produk meliputi :
a. Kinerja
(performance)
Yaitu
karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli,
misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut,
kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
b. Keistimewaan
tambahan (features)
Yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan
eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power
steering, dan sebagainya.
c. Keandalan
(reliability)
Yaitu
kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil
tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
d. Kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance to specifications)
Yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi,
seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil
sedan.
e. Daya
tahan (durability)
Berkaitan
dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup
umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
f. Estetika
(asthethic)
Yaitu
daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang
menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
Judul : Sebuah Pengantar Memahami Alqur’an Secara Utuh
Penulis : Dr. Mardan, M. Ag
Penerbit : Pustaka MAPAN Jakarta
Tahun Terbit : Maret 2009
Halaman : v + 297
Buku
“al-Qur’an sebuah pengantar memahami al-Qur’an” ini adalah litelatur (buku pegangan)
tentang “ilmu-ilmu al-Qur’an” (ulum al-Qur’an), yang didalamnya terdapat
berbagai metode untuk mempelajari al-Qur’an serta mempermudah pengguna buku ini
dalam memahami al-Qur’an seutuhnya. seperti yang kita ketahui bahwa, al-Qur’an
adalah kitab suci umat islam yang wajib kita ketahui adalah bagaimana
perkembangan al-Qur’an, kemudian tempat turunnya surah-surah dalam al-Qur’an
Penulis
dalam buku ini ingin mengajak kepada umat muslim untuk mengingat pentingnya
mempelajari ilmu al-Qur’an mulai dari sejarah pengumpulannya, cara membaca
al-Qur’an (tajwid), tempat turunnya surah-surah. Secara umum buku ini sangat
lengkap memaparkan mengenai bagian-bagian penting dalam al-Qur’an termasuk
tafsir, ta’wil dan terjemahan.
Buku
ini terdiri dari 18 BAB dengan beberapa pembahasan yang paling pokok yaitu :
Asbab Al-nuzul adalah konsep, teori, atau berita tentang adanya sebab-sebab
turunNYA wahyu tertentu dari al-Qur’an kepada Nabi Saw; baik berupa satu ayat,
satu rangkaian ayat, atau satu surah. Konsep ini muncul karena dalam kenyataan,
seperti dituangkan dalam karya para ahli biografi nabi, sejarah al-Qur’an
maupun sejarah islam, diketahui dengan cukup pasti adanya situasi atau konteks
tertentu diwahyukannya suatu firman dan Jam’ul Qur’an adalah pengumpulan
(pengkodifikasian) al-Qur’an dikalangan para ulama. Dalam buku ini terdapat
beberapa pengertian mengenai pengumpulan seperti : pengumpulan dalam arti Hifzhuhu (menghafalnya dalam hati),
pengumpulan dalam arti Kitabatuhu kullihi
(penulisan al-Qur’an semuanya). Ini dimaksudkan adalah baik memisah-misahkan
ayat-ayat dan surah-surahNya, ataupun dengan menertibkan ayat-ayatnya semata.
Sedangkan Nuzul al-Qur’an dalam buku ini membahas mengenai pengertian
al-Qur’an, al-Qur’an adalah kitab suci umat islam. Umat ini meyakininya sebagai
firman-firman Allah Swt, yang diwahyukan dalam bahasa arab kepada nabi
terakhir, nabi Muhammad Saw; untuk disampaikan kepada umat manusia hingga akhir
zaman.m kemudian terdapat juga nama-nama al-Qur’an diantaranya : al-Qur’an,
Al-kitab, Al- ZIkr, dan al- furqan.
Secara
khusus buku ini dijadikan buku pegangan mahasiswa UIN alauddin Makassar, dan
untuk masyarakat umum yang ingin tahu tentang Al-Qur’an secara utuh. Karena
dalam buku ini di bahas semua tentang Al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar