PEMBAHASAN
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan
seperti adanya globalisasi, kontrol masyarakat, perkembangan teknologi,
memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi saat ini, perusahaan baik perusahaan
produk maupun jasa di dunia ini berburu strategi yang baik untuk kelangsungan
hidup perusahaan mereka.
Pertimbangan global praktis berdampak pada
keputusan strategi. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang
lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu
adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan
yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlu adanya
manajemen strategi.
Dalam dunia bisnis tidak akan lepas dari
persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan harus dapat mengetahui apa yang
diinginkan konsumen. Sehingga dalam hal ini perusahaan harus menyusun pilihan
strategi yang baik bagi perusahaannya.
2.1. Pengertian Strategi
Menurut Stoner, Freeman dan Gibert Jr yang
dikutip Fandy Tjiptono (2000:3) dalam bukunya strategi pemasaran, bahwa
pengertian strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda
yaitu:
a.
Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intend to do)
b.
Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).
Berdasarkan perspektif pertama, pengertian
strategi adalah sebuah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi
dan mengimplementasikan misinya. Berdasarkan perspektif kedua, pengertian
strategi didefenisikani sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu.
Menurut Daft (2002: 307), pengertian strategi
adalah ”Rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktifitas-aktifitas
untuk menanggapi lingkungan dan membantu mencapai sasaran atau tujuan
organisasi. ” Strategi dalam suatu organisasi merupakan cara untuk mencapai
tujuan-tujuan, mengatasi segala kesulitan dengan memanfaatkan sumber-sumber dan
kemampuan yang dimilikinya. Jadi strategi merupakan suatu rencana yang
ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai
tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda. Strategi ini
berdasarkan suatu tujuan dan sebuah strategi tidak cukup hanyalah sebuah
rencana belaka, namun strategi haruslah sampai pada penerapannya, sehingga
demikianlah dikatakan bahwa strategi tidak semata-mata hanya sebuah pola
perencanaan saja, namun bagaimana strategi tersebut dapat dilaksanakan.
2.2. Tingkatan Strategi
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam
organisasi yaitu:
1.
Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
Strategi ini ditetapkan oleh tingkat
manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang
akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis
tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara
langsung.
2.
Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
Strategi ini ditetapkan oleh masing-masing
unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya
diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer
korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang
ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi
korporasi.
3.
Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
Strategi ini mempunyai lingkup yang lebih
sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Dtrategi
fungsional berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi
pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan
(R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep
mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara
menerapkannya.
2.3. Pilihan Strategi Perusahaan Produk dan
Jasa Terkemuka di Dunia
Dalam konteks ini terdapat tiga jurus
strategi yang acapkali diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Jurus yang pertama adalah pilihan strategi yang berorientasi pada product
leadership (keunggulan produk). Perusahaan pada kategori ini selalu berupaya
menciptakan produk-produk dengan kualitas premium, dan selalu one step ahead
dibanding produk kompetitor. Mereka tak segan-segan mengeluarkan dana besar
untuk bagian R & D-nya demi terciptanya produk yang ciamik. Intel yang
terkenal dengan seri Pentium-nya mungkin contoh yang paling sempurna untuk
kategori ini. Atau juga perusahaan-perusahaan adibusana seperti Louis Vuitton
yang tenar dengan produk tas-nya. Dan tentu saja, kita mesti menunjuk BMW dan
Ferarri, dua produsen otomotif yang selalu menciptakan produk-produk legendaris
nan menawan.
Jurus strategi yang kedua adalah pilihan yang
berorientasi pada operational excellence (keunggulan operasional). Bagi
perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun proses bisnis
yang super efisien. Harapannya, dengan efisiensi proses ini, mereka mampu
menekan ongkos produksi, dan ujung-ujungnya bakal mampu menjual produknya
dengan harga yang lebih kompetitif. Dell, perusahaan komputer asal Texas itu,
merupakan sampel yang layak disebut dalam kategori ini. Dengan model dan proses
bisnis yang amat efisien, mereka mampu menciptakan produk-produk desktop dengan
harga yang lebih komptetitif dibanding para pesaingnya, semacam IBM dan HP.
Jurus yang terakhir adalah pilihan strategi
yang mengacu pada customer intimacy (keintiman dengan pelanggan). Bagi
perusahaan dalam kategori ini, yang paling utama adalah membangun hubungan yang
intim dengan para pelanggannya; dengan harapan akan tercipta relasi yang
langgeng. Banyak perusahaan di bidang perhotelan dan juga penerbangan yang
melakoni strategi ini demi membangun loyalitas para pelangggannya. Harley
Davidson juga amat terkenal memiliki hubungan yang luar biasa intim dengan para
pemakainya; sehingga mereka bisa membangun fanatisme yang amat intens dengan
jutaan penggemarnya di seluruh jagat.
Tentu saja, banyak perusahaan yang juga
mengkombinasikan beragam jurus itu, dan tidak hanya berfokus pada satu jurus.
Honda misalnya, selain dikenal memiliki produk-produk yang unggul, juga dikenal
memiliki proses bisnis yang amat efisien. Demikian juga, Singapore Airline.
Selain memiliki produk penerbangan yang ciamik, mereka juga memiliki keahlian
dalam membangun hubungan yang intim dengan para pelanggannya.
Demikianlah, tiga jurus strategi bisnis yang
layak dikedepankan. Deretan jurus yang bila dipentaskan dengan presisi yang
tinggi dijamin akan menghantarkan sang pemainnya dalam bahtera keunggulan.
2.4. Strategi Perusahaan Produk Terkemuka di
Dunia
Perusahaan produk yang di ambil adalah
Perusahaan Apple. Kegiatan bisnis perusahaan Apple bergerak di bidang
teknologi yang memproduksi dan mendisign
software dan hardware computer serta produk elektronik lainnya. Perusahaan
Apple menjalankan bisnis berorientasi laba.
Operational Excellence (Keunggulan
Operasional)
Manajemen Sumber Daya Manusia Apple memiliki sinergi
yang sempurna antara beragam tim baik tim desain, tim software, maupun tim
hardware. Semua melakukan kolaborasi secara paralel dan simultan. Proses
penciptaan produk di Apple tidak dilakukan secara setahap demi setahap, dimana
setelah desain selesai lalu diserahkan ke bagian software, lalu diteruskan lagi
ke bagian hardware. Sebaliknya, dalam prosesnya semua aspek ini dikerjakan
bersama-sama secara simultan. Jika kita telisik, ketiga elemen people
management : elemen yang ini semuanya bermuara pada pertama tentang leadership
yang kuat dan visioner, yang kedua tentang kekuatan sinergi, dan yang ketiga
tentang pengembangan kompetensi dan keahlian.
Pasar yang dibidik Apple inc antara lain
kalangan pelajar, pekerja, pemerintahan, serta masyarakat internasional.
Konsumen di pasar berkembang, seperti Cina, Brasil, dan Timur Tengah, memainkan
peran signifikan dalam penjualan iPhone. Hal ini tecermin dari makin banyaknya
perusahaan yang menggunakan gadget iPhone dan iPad untuk melancarkan kegiatan
bisnis mereka.
Apple melakukan patent untuk menguasai pasar.
Hal ini terlihat pada hampir setiap inovasi baru dari Apple selalu dipatentkan
terlebih dahulu jauh sebelum iDevicenya di luncurkan. Hampir keseluruhan aspek
yang melingkupi smartphone hingga ke hal yang sekecil-kecilnya di patentkan.
Walaupun tidak semua inovasi dari Apple untuk iOS yang akan diterapkan pada
iDevice tergolong baru, tapi tetap saja langkah strategis untuk mengamankan
pasar ini secara konstan dilakukan oleh Apple. Patent ini bisa juga termasuk
dari kampanye persiapan yang rutin dijalankan Apple, yang bisa berfungsi
sebagai 'product knowledge' untuk mengedukasi konsumen Apple. Sehingga jauh
hari sebelumnya para konsumen Apple tidak dihadapkan oleh kebingungan dari
penggunaan UI iDevice itu sendiri nantinya.
Product Leadership (Keunggulan Produk)
Apple memiliki kecocokan produk pasar karena
Apple berusaha agar setiap orang mudah menggunakannya dengan mudahnya
pengoperasian UI dari iOS. Tidak semua orang berasal dari kalangan maniak
gadget. Bahkan hampir mayoritas pengguna smartphone tidak tahu apa saja fitur
yang terdapat di smartphonenya. Di iOS membuat semua aplikasi tidak ada yang
sia-sia. Semuanya terpakai dan mudah dipahami. Kesederhanaan desain seperti ini
ternyata yang menjadi pilihan banyak orang. Tidak terlalu susah menjalankanya
tapi tetap bergaya penggunaannya. Inilah desain khas dari Apple iDevice yang
simpel nan cantik, cocok untuk semua kalangan. Karena tidak terlihatnya
pemisahan segmen seperti usia, jenis kelamin dan kegiatan secara spesifik,
membuat Apple iDevice dapat diterima dengan sangat baik oleh konsumen.
Customer Intimacy (Keintiman dengan
Pelanggan)
Apple memiliki pelayanan yang hebat terhadap
konsumen dengan cara menanggapi keluhan konsumen dengan baik. Penggantian
dengan unit baru jika ada kerusakan dan jarang masuk Service Centre ternyata
membawa dampak yang cukup berkesan dihati konsumen. Kemudian keluhan dari
konsumen terhadap aplikasi yang mempunyai 'bug' pun sangat ditanggapi oleh
Apple. Jika ada maka ini diteruskan ke sang pengembang. Konsekuensinya juga
cukup berat jika pengembang lambat mengupdate aplikasinya, seperti dihapusnya
aplikasi tersebut dari Apps Store. Aturan sortir ketat terhadap aplikasi yang
mengandung kode berbahaya (malware) juga semakin menambah kepercayaan konsumen
dan semakin meningkatkan kompetensi antar pengembang aplikasi. Inilah yang
membuat ikatan antara Apple, pengembang aplikasi dan konsumen terjalin harmonis
dan tampaknya strategi Apple ini sudah mulai dikuti oleh para kompetitornya.
Strategi pemasaran produk Apple bermacam –
macam. Ada yang secara langsung kepada konsumen ( Mac dan ipod ) dan ada pula
yang memalui makelar yaitu dengan cara bundling dengan beberapa operator
selular ( iphone 3G dan iphone 3GS ). Penerapan strategi people management
perusahaan Apple merupakan perpaduan antara pengoptimalan sumber daya manusia
yang handal dan kerja tim dari berbagai fungsional untuk mencapai visi
perusahaan.
2.5. Strategi Perusahaan Jasa Terkemuka di
Dunia
Perusahaan jasa terkemuka di dunia adalah
Perusahaan Singapore Airlines. Singapore Airlines adalah adalah maskapai
penerbangan nasional Singapura. Singapore Airlines adalah salah satu maskapai
terbaik dan tersukses di Asia dengan penerbangan ke Eropa, Amerika Utara, serta
Asia dan Australia. Penerbangan ke beberapa kota Asia Tenggara, Republik Rakyat
Cina, dan India ditangani oleh SilkAir sedangkan kargonya ditangani oleh
Singapore Airlines Cargo.
Product Leadership (Keunggulan Produk).
Mengikuti tren pesawat dengan tarif murah
(low-cost carrier), Singapore Airlines membuka Tiger Airways yang juga
bermarkas di Bandara Internasional Changi Singapura. Perusahaan ini berpusat di
Singapura. Kemampuannya untuk menjadi
perusahaan penerbangan yang cukup disegani, dikarenakan Singapore Airlines
sangat mengedepankan pelayanan yang superior, dimana pelayanan yang superior
ini diwujudkan melalui strategi tiga pilar yang dimilikinya, meliputi pelayanan
penerbangan yang superior, penerbangan dengan teknologi yang paling modern, dan
pelayanan darat yang luar biasa, sehingga dengan menerapkan strategi 3 pilar
itu, maka Singapore Airlines memiliki keunggulan kompetitif dalam hal
diferensiasi. Yang artinya Singapore Airlines memberikan pelayanan yang lebih
superior. SIA juga menggunakan pesawat yang memiliki rata-rata usia 5 tahun 1
bulan, dibawah rata-rata industri yang mendekati 12 tahun. Selain itu,
penerbangan juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, yaitu pelayanan
telpon pesawat internasional, fasilitas facsimile, layer video interaksi
individu sehingga memungkinkan penumpang untuk mengakses berita, bermain game
computer, memesan barang yang dijual di pesawat dan dapat memantau saham atau
harga pasar uang.
Operational Excellence (Keunggulan
Operasional)
Salah satu usaha Singapore Airlines untuk
mewujudkan pelayanan yang superior adalah dengan memberikan pelatihan yang
berkesinambungan kepada karyawan, sehingga karyawan dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagi penumpang. Usaha ini tercermin dalam motto “outstanding
servise on the ground“ yang merupakan salah satu motto bagi ground crew, bahwa
pelayanan superior merupakan satu-satunya sumber keunggulan kompetitif yang
memungkinkan dan menganggap bahwa penerbangan
yang mereka berikan bukan hanya sekedar penerbangan biasa, tetapi
merupakan penerbangan yang berkualitas.
Dalam memberikan pelayanan darat yang luar
biasa SIA memusatkan perhatiannya pada peningkatan pelayanan di pemesanan,
kantor tiket dan yang paling penting adalah pada tiap bandara yang dilalui oleh
Singapore Airlines. Penanganan ini dilakukan oleh agen-agen yang tersebar di 70
tempat di seluruh dunia, dimana di tiap bandara diberikan standar dalam hal
ketepatan waktu, penanganan barang, kecepatan dan keramahan pendaftaran,
efisiensi tugas pemesanan kursi, jumlah komplain dan pujian dari pelanggan, dan
profesionalisme dalam penanganan kelambatan.
Perusahaan SIA menerapkan kebijakan pelatihan
khususnya bagi karyawan front line. Pelatihan itu diadakan sedikitnya sekali
setahun. Biaya pelatihan tersebut didapatkan dari pendapatan SIA dengan persentase
12% dari total pendapatan SIA. Pelatihan diberikan dengan tujuan untuk
meningkatkan kealian serta kemampuan setiap karyawan mengenai kepekaan terhadap
produk, pelanggan, serta pelayanan terhadap penumpang. Waktu pelatihan
dilakukan selama 4 bulan. Inti dari pelaihan ini menekankan pada sentuhan
manusiawi, artinya karyawan mampu mengingat nama penumpang serta belajar untuk
mengetahui penumpang mana yang ingin berkomunikasi dan yang tidak ingin
berkomunikasi. Semboyan yang ditekankan pada pelatihan tersebut adalah “ jangan
sekali-kali berpikir bahwa pelanggan sebagai gangguan, namun sebaliknya
pelanggan adalah pemilik kita. Metode yang digunakan dalam pelatihan tersebut
meliputi pembelajaran eksperimental. Selain itu, ada 2 metode lain yang
dimasukkan rescripting dan brainstorming, dimana tujuannya untuk meningkatkan
kepercayaan diri serta berpikir untu memecahkan masalah.
SIA memberikan pengakuan serta penghargaan
bagi staf yang memberikan pelayanan yang luar biasa bagi pelanggan serta
ide-ide bagus bagi perusahaan. Pada tahun 1992 sebuah OSG feedback competition
menguji pemahaman staf atas permasalahan yang terjadi pada front line. Kegiatan
ini mendorong staf untuk berfikir lebih agar mendapakan penghargaan.
Customer Intimacy (Keintiman dengan Pelanggan)
Untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan SIA
harus menerapkan one to one marketing, karena dengan menerapkan one to one
marketing maka perusahaan dapat memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan
secara individual, sehingga membuat pelanggan puas dan pada ahirnya mereka
menjadi setia. Dengan menggunakan One to one marketing SIA dapat melakukan
identifikasi pelanggan, tidak hanya nama dan alamat saja tapi juga meliputi
kebutuhan pelanggan, differentiate yang artinya membedakan pelanggan
berdasarkan nilai pelanggan tersebut terhadap perusahaan dan kebutuhan dari
pelanggan tersebut, interact yang berarti melakuan komunikasi dua arah dengan
pelanggan dan meng-customize produk agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Informasi yang diperoleh perusahaan dari
pelanggan kemudian disimpan pada data base dan berdasarkan data tersebut maka
perusahaan dapat memprediksi kebutuhan pelanggan di masa datang. Untuk
menerapkan one to one marketing SIA dapat memulainya dengan menyediakan call
centre dengan system toll free sehingga dapat memudahkan komunikasi dua arah
dengan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://arvie13.blogspot.com/2012/03/pengertian-strategi.html
2.
http://strategimanajemen.net/2007/10/11/tiga-jurus-strategi-bisnis/
3. http://litnastory-justforfun-litnalitna.blogspot.com/2012/02/strategi-bisnis-apple-inc.html
4.
xa.yimg.com/kq/groups/23224741/.../SingaporeAirLinesFinal.docx
Really informative and useful information
BalasHapusIndustrial Fasteners
Nuts and Bolts Suppliers
Stainless Steel Fasteners