Minggu, 11 November 2012

International Portofolio Investment



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Dalam melakukan investasi internasional, pertimbangan kriteria keekonomian perlu dikombinasikan dengan berbagai faktor pertimbangan lainnya, tetapi perusahaan induk tetap harus memandang keekonomian bisnis sebagai faktor dominan. Keberhasilan perusahaan internasional merupakan proses panjang yang dilalui dalam melakukan bisnis internasional dan banyak di dukung oleh pemahaman terhadap pasar internasional. Dengan memahami situasi pasar internasional, akan dapat diciptakan peluang untuk berhasil. Dengan  memahami situasi ini,maka perusahaan akan mampu mengembangkan daya saing yang dapat dipakai untuk menyukseskan bisnisnya. Ketidaksempurnaan pasar terjadi dengan adanya peraturan perundang-undangan dan kontrol pemerintah yang menghambat perdagangan bebas dan investasi portofolio. Hal lain yang dapat memicu munculnya bisnis internasional adalah kegagalan pasar dalam informasi dan keunggulan spesifik perusahaan. Keunggulan spesifik perusahaan tertentu seperti antara lain kemampuan manajemen, keahlian sesuai dengan bidang bisnisnya, hak paten, dan merek dagang dapat menciptakan pasar interfnal sebagai produk jasa yang di jual.

B.   Rumusan Masalah
Melihat Latar Belakang Diatas Maka Dapat Ditemui Rumusan Masalah Sbb :
1.    Apa sajakah yang penting dalam Teori Portofolio Investasi?
2.    Bagaiman Perilaku Investor Portofolio?










BAB II
PEMBAHASAN

A.   Keputusan Investasi Internasional
Keputusan melakukan investasi internasional berbeda dengan investasi dalam negeri. Motivasi internasional dilakukan dengan pertimbangan sangat luas disamping kriteria keekonomiannya. Dalam pelaksanaannya, investasi internasional mempunyai strategi yang sangat kompleks. Perlu waktu cukup lama untuk mengkaji peluang pasar dan mendapat informasi yang lengkap mengenai berbagai parameter keekonomian. Untuk itu dalam memakai strategi korporat yang tepat untuk bisnis internasional perlu memperhatikan berbagai ketidaksempurnaan pasar dan motifasinya.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu. Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

1.  Macam-macam Bentuk Investasi
1.1.  Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets)  misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
1.2.  Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets):
a)    Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b)    Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.


2.  Sumber-Sumber Dana Untuk Investasi
2.1 Asset yang dimiliki saat ini.
2.2  Pinjaman dari pihak lain.
2.3  Tabungan.
3.  Keputusan seseorang melakukan investasi
3.1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a)    Expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b)    Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
3.2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang     diharapkan yang terdiri dari ;
a)    Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b)    Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
Salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi.

     4.       Langkah-Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio
                 4.1.   Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
                 4.2.   Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a)    Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan  analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.

b)    Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.

                 4.3.   Pembentukan Portorfolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.

                 4.4.   Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

                 4.5.   Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.

B.   TEORI PORTOFOLIO
Teori Portofolio berkaitan dengan risiko dan return. Investor hanya berkaitandengan nilai-nilai yang diharapkan dari surat berharga dan tertarik pada nilaiyang diharapkan dari portofolio. Untuk memaksimalkan nilai yang diharapkandari portofolio, satu kebutuhan hanya berinvestasi dalam satu keamanan (keamanan dengan pengembalian yang diharapkan maksimum). Jadi tindakanberdasarkan retur yang diharapkan harus ditolak sebagai deskriptif perilakuinvestasi yang sebenarnya atau rasional. Apakah tampak jelas bahwa investorkhawatir dengan risiko dan kembali, dan ini dapat diukur untuk portofoliosecara keseluruhan. Oleh karena itu, teori portofolio adalah tentangmemaksimalkan manfaat dari investasi, mempertimbangkan risiko danpengembalian. Dalam bidang Sistem Informasi, investasi Teknologi Informatika(TI) dapat dikelola sebagai portofolio, menggabungkan risiko dan return untuk memaksimalkan manfaat dari investasi TI dan memilih yang terbaik.
Sebaliknya, penting untuk mempertimbangkan bagaimana masing-masing aset dalam perubahan harga relatif, untuk bagaimana perubahan harga setiap aset lainnya dalam portofolio.Investasi adalah tradeoff antara resiko dan pengembalian yang diharapkan.Secara umum, aset dengan pengembalian yang diharapkan yang lebih tinggilebih berisiko. Untuk jumlah tertentu risiko, MPT menjelaskan bagaimana memilih portofolio dengan pengembalian tertinggi yang diharapkan. Atau, untuk pengembalian yang diharapkan, MPT menjelaskan bagaimana memilihportofolio dengan risiko serendah mungkin (target pengembalian yangdiharapkan tidak bisa lebih dari pengembalian tertinggi dari keamanan yangtersedia, tentu saja, pengecualian pada kepemilikan negatif dari aset yangmemungkinan).

1.     Arus Modal Internasional
Arus modal internasional terjadi karena adanya wilayah yang memiliki banyak modal (capital-abundant) dan ada pula yang mengalami kelangkaan modal (capital-scare).  Sebagai suatu faktor produksi yang memiliki marginal product,semakin banyak modal maka semakin kecil renumerasi (return) yang diperoleh.  Demikian sebaliknya,  semakin langka modal semakin tinggi hasil yang diperoleh.  Hal inilah yang menyebabkan timbulnya arus modal internasional yang mengalir dari suatu wilayah yang kelebihan modal ke wilayah yang kekurangan modal.
Secara umum arus modal internasional dapat bersifat investasi asing langsung dan investasi portofolio.  Investasi asing  langsung (foreign direct investment, FDI) adalah investasi riil dalam bentuk pendirian cabang perusahaan seperti perluasan atau pembelian sebuah perusahaan oleh perusahaan asing atau penduduk asing yang berlokasi di negara lain.  FDI ini biasanya dimulai dengan pendirian subsidiary atau pembelian saham mayoritas dari suatu perusahaan di suatu negara.  Perusahaan multinasional termasuk kepada kategori ini,  yaitu penanaman modal langsung.
Sedangkan Investasi portofolio (portfolio investment) adalah arus modal internasional dalam bentuk pembelian aset-aset finansial seperti saham, obligasi dan commercial papers lainnya.  Jenis investasi inilah yang paling cepat menyebar keseluruh penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar modal  di pusat-pusat keuangan internasional, seperti New York, London, Paris, Frankfurt, Tokyo, Hongkong dan Singapura.

1.1.     Perbedaan  utama antara investasi asing langsung dan investasi portofolio
a)    investasi asing langsung sebagian besar dilakukan oleh korporasi dan jarang dilakukan oleh individual.
b)    Kontrol perusahaan multinasional sepenuhnya ada ditangan perusahaan induk, sedangkan investasi portofolio pengelolaan-nya dapat dilakukan oleh manajer-manajer setempat

1.2.     Motif Arus modal internasional dari kedua jenis investasi.
1.2.1.   Investasi fortopolio
a)     Mencari return yang lebih tinggi, yaitu sesuai dengan teori H-O, suatu negara akan membeli saham  atau obligasi dari perusahaan yang berada di negara lain yang memberikan pengembalian tertinggi.
b)     Difersifikasi resiko, hal ini sesuai dengan portfolio theory, yang menyatakan bahwa investasi di berbagai negara akan menghasilkan return  tertentu dengan resiko yang lebih kecil,ataureturn yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan risiko tertentu.
1.2.2.   Investasi asing langsung
a)     mendapatkan return yang lebih tinggi melalui  (1) tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi; (2) perpajakan yang lebih menguntungkan; dan (3) infrastruktur yang lebih baik.
b)     Difersifikasi risiko.
c)     Dapat melakukan direct control, melalui (1) ekspansi vertikal yaitu pendirian cabang diluar negeri  untuk menghasilkan input bagi perusahaan induk, misalnya perusahaan minyak  mendirikan cabang diluar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian diproses lebih lanjut di perusahaan induk; dan (2) ekspansi horizontal yaitu mendirikan cabang diluar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk.
d)     Untuk menghindari tariff dan nontariff  yang dibebankan kepada impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan pemerintah lokal untuk mendorong foreign direct investment tersebut.

Biasanya untuk mengurangi dampak negatif (biasanya monopoli atu oligopoli) dari perusahaan multinasional, banyak negara  membuat ketentuan agar investasi  asing dipadu dengan dana dari dalam negeri dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture). Manfaat yang dapat diperoleh
dari joint  venture diantaranya adalah alih teknologi, pengalaman berusaha, relasi usaha dan mengurangi resiko ketidakpastian usaha.


1.3.     Motivasi perusahaan untuk melakukan  Investasi Internasional:
a)    Pencari pasar (market seekers) memproduksi produknya diluar negeri untuk mencari peluang pemasaran di luar negeri dan ekspor.
b)    Pencari faktor produksi (Production factors seekers) memproduksikan produknya di luar negeri untuk mendapatkan bahan mentah atau faktor produksi tertentu yang akan digunakan dalam proses produksinya.
c)    Pencari efisiensi produksi (production efficiency seekers) memproduksikan produknya di luar negeri untuk mendapatkan biaya produksi yang murah atau efisien sehingga produknya bisa bersaing.
d)    Pencari pengetahuan ( knowledge seekers) memproduksikan produknya di luar negeri untuk mendapatkan dukungan teknologi dalam proses produksinya.
e)    Pencari keselamatan politik (policy safety seekers) memproduksikan produknya di luar negeri di tempat yang mempunyai stabilitas politik yang mantap sehingga mengurangi resiko politik.

  2.       Model Investasi Portofolio
2.1  Risiko dan ketidakpastian (Risk and Uncertainty)
Keuntungan yang diharapkan dinyatakan dalm E(x) dan risikonya dinyatakan sebagai standar deviasi dalam . Risiko (risk) adalah situasi dimana ada lebih dari satu kemungkinan hasil. Apabila kemungkinan tiap hasil dapat diperkirakan maka dinyatakan dalam p(x) atau (probability). Apabila kemungkinan dari tiap hasil tidak dapat diperkirakan, maka dinyatakan dalam ketidakpastian (uncertainty).
2.2  Keuntungan dan Risiko ( Return and Risk)
a)    Menunjukkan keterkaitan antara E(x) dengan risiko yang terjadi
b)    Angka-angka tidak dapat dipakai sebagai patokan, tapi kecenderugannya sejalan antara E(x) dengan premi risiko. Dengan menggunakan korelasi statistik:
r m = rƒ + normal premi risiko
r m = suku bunga pasar yang berisiko
rƒ = suku bunga yang tidak berisiko
Diversifikasi portofolio mempunyai arti sangat penting untuk memperoleh keuntungan dan mengurangi resiko. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa:
a)    Diversifakasi portofolio mampu meredam ketidakpastian dari investasi, hal ini disebabkan oleh harga dari portofolio yang tidak bergerak seragam.
b)    Diversifikasi internasional (asumsi pada pasar internasional yang lebih efisien).

2.3  Optimasi portofolio
Investasi dalam portofolio menyangkut pilihan investasi berbagai portofolio pada komposisi tertentu yang dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Untuk itu perlu diberikan asumsi dasar dari pengembangan model investesi dua portofolio dalam dua dimensi yaitu keuntungan dan resiko.

2.3.1.    Teori model  dua portofolio dengan asumsi sebagai berikut:
a)    Perlu memahami dasar statistik yang diuraikan sebelumnya terutama mengenai harga rata-rata (mean), variance, standar deviasi, covarian.
b)    Perlu memahami dasar-dasar mengenai resiko dan ketidakpastian.
c)    Perlu data-data emperis mengenai pengembalian investasi(return on investment) dengan resiko yang berbeda.
d)    Perlu memahami tata cara perhitungan resiko dan ketidakpastian.
e)    Perlu memahami keterkaitan antara risiko dan perkiraan dari keuntungan (expected return on investasi).
f)     Perlu memahami strategi korporat,manajemen resiko, penggaran modal, dan pengetahuan mengenai investasi portofolio internasional.
1.   Diversifikasi 2 portofolio A dan B, Domestik
2.   Diversifikasi Domestik dengan Internasional
3.   Diversifikasi dengan N portofolio
E (portofolio) =
Investasi sama = 1/N (untuk )
ρ (portofolio)  = [ (1/N) x (rata-rata varian) ] + [(1 – 1/N) (rata-rata varian) ]
Apabila N    (besar sekali), maka dari rumusan tersebut
ρ (porofolio) = rata-rata covarian.


  3.       Perilaku Investor Portofolio
Seorang investor dapat mengurangi risiko portofolio hanya dengan memegangkombinasi instrumen yang tidak sempurna positif berkorelasi (koefisien korelasi)). Dengan kata lain, investor dapat mengurangi eksposur merekaterhadap risiko aset individual dengan mengadakan diversifikasi portofolio aset.Diversifikasi dapat memungkinkan untuk pengembalian portofolio yangdiharapkan sama dengan penurunan risiko.Jika semua pasangan aset memiliki korelasi dari 0 - mereka tidak berkorelasisempurna - varians return portofolio adalah jumlah seluruh aset persegi dibagiaset dikali varians pengembalian aset (dan deviasi portofolio standar adalahakar kuadrat dari jumlah ini).
Efisien terbatas tanpa aset bebas risiko
Efisien Frontier. Hiperbola kadang-kadang disebut sebagai 'Bullet Markowitz', dan adalah perbatasan efisien jika tidak ada aset bebas risiko tersedia. Dengan aset yang bebas risiko, garislurus adalah perbatasan efisien.
Seperti ditunjukkan dalam grafik ini, setiap kombinasi yang mungkin dari aset berisiko, tanpa termasuk kepemilikan aset bebas risiko, dapat diplot dalamrisiko-ruang yang diharapkan kembali, dan koleksi semua portofolio mungkinseperti mendefinisikan suatu wilayah dalam ruang ini. Batas kiri daerah ini adalah hiperbola. dan tepi atas dari daerah ini adalah perbatasan efisien dalamketiadaan aset bebas risiko (kadang-kadang disebut "peluru Markowitz").Kombinasi di sepanjang tepi atas mewakili portofolio (termasuk tidak ada).

  4.       Diversifikasi Portofolio Internasional
Dalam melakukan diversifikasi investasi portofolio internasional, paling sedikit ada dua faktor yang perlu diperhatikan yaitu risiko terhadap untung rugi dan risiko fluktuasi kurs. Akan dibahas gambaran singkat mengenai pertama risiko terhadap keuntungan dan kemungkinan risiko terhadap fluktuasi kurs.

4.1.     Efek Risiko
Efek risiko terhadap keuntungan sudah dijelaskan sangat tergantung dari koefisien korelasi dari berbagai portofolio. Problema utama dari risiko portofolio ini adalah koefisien secara teoritis selalu berubah dari waktu ke waktu. Sehingga kesulitan terutama adalah dalam penentuan koefisien korelasi tersebut dalam kurun waktu tertentu. Data atau informasi yang tersedia biasanya terbatas dan tidak dalam fungsi yang berurutan (time series). Portofolio yang efisien biasanya diasumsikan dari tataran pasar yang terintegrasi dengan sempurna, kemudian pasar internasional dan baru pasar domestik.
Dari data empiris empiris berdasarkan sejarah masa lalu dapat dilakukan studiekonometri dengan mengembangkan model statistik. Model ini apabila dengan pengujian statistik menjadi model yang signifikan, maka dapat dopakai untuk analisa investasi portofolio.
Model empirik yang sering dipakai untuk analisa portofolio adalah model indeks tunggal yang melihat kenyataan bahwa pada saat pasar membaik,maka harga saham individu juga meningkat.Ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan saham tergantung erat atau terkorelasi denga harga pasar.Dengan rumus dapat dinyatakan sebagai :


Ri = f (Rm)
 
 



Dalam hal ini Ri =harga saham portofolio tertentu (i) dan Rm = adalah harga saham gabungan sejumlah m.Data yang biasa dipakai di Indonesia adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

4.2.      Efek Fluktuasi Kurs
   Apabila melakukan diversifikasi investasi portofolio di pasar internasional,ada kemungkinan terjadi efek fluktuasi kurs.Efek keuntungan dari investor tidak hanya dari pengembalian modal,tetapi dalam investasi portofolio internasional juga tergantung dari fluktuasi kurs.Apabila Rd adalah tingkat keuntungan dari pemodal domestik (1),Ri adalah tingkat keuntungan pemodal internasional (2),dan e adalah fluktuasi kurs domestik (1) terhadap mata uang internasional (2),maka tingkat keuntungan pemodal domestik secara ringkas dapat dinyatakan sebagai berikut :


( 1 + Rd) = ( 1 + Ri) (1 + e)
1    + Rd = 1 + Ri + e + Ri e
Rd  = Ri + e (dengan asumsi Ri e mendekati 0


 
 




Artinya ,Rd adalah keuntungan portofolio domestik dengan kurs lokal/mata uang lemah terhadap Ri dalam mata uang kuat dan e adalah laju apresiasi/depresiasi dari kurs lokal.

Varian Rd = Varian (Ri) + Varian (e) + 2 Covarian (Ri e).

Dari formulasi varian ini,dapat dinyatakan bahwa perubahan fluktuasi kurs,varian keuntungan pasar modal internasional dan covarian Ri dan e, akan mempengaruhi varian keuntungan domestik.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu. Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Macam-macam bentuk investasi Investasi langsung (direct investment), Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio. serta Sumber-Sumber Dana Untuk Investasi adalah Asset yang dimiliki saat ini, Pinjaman dari pihak lain, dan Tabungan.
Langkah-Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio, Menentukan kebijakan investasi, Analisis Sekuritas, Pembentukan Potorfolio, Melakukan Revisi Portofolio,Evaluasi Kinerja Portofolio

B.   Kritik Dan Saran
a)    Kritik            : Tidak menentunya suku bunga di pasar modal hingga investor   harus betul-betul jeli dalam berinvestasi“.

b)   Saran           : Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat“.







DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. (2006). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
_______. (2005). Makro Ekonomi Modern. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Kasmir. (2008). Bank Dan Lembaga Keuangan LainnyaEdisi Revisi 8. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
_______. (2001). Bank Dan Lembaga Keuangan LainnyaEdisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
 Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta.
Husnan, Suad. (2003). Dasar - Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. AMP YKPN, Yogyakarta.
Halim, Abdul. (2003). Analisis Investasi. Edisi PertamaSalemba Empat, Jakarta.
Y. Purnomo. (2004). Manajemen Keuangan Internasional. FE UI, Jakarta.


2 komentar: