NAMA : Basri alam
NIM : 10 11 447 oke
KELAS : MANAJEMEN A4
KELOMPOK : V (LIMA)
KLASIFIKASI PRODUK
produk
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan
wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
a) Barang
Barang merupakan produk
yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b) Jasa
Jasa
merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual
(dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan,
hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai
berikut : “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2. Berdasarkan
aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Barang
tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama
adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian
normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan
sebagainya.
b. Barang
tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang
berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari
es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
Produsen
melakukan klasifikasi bertujuan untuk memperoleh kelompok produk yang
berperilaku seragam atau hamper seragam. Klasifikasi yang paling umum dilakukan
adalah membedakan berdasarkan siapa
konsumennya dan untuk apa produk
tersebut dikonsumsi. Menurut basis ini, produk dibedakan mejadi produk konsumen
dan produk industrial.
A.
Produk
Konsumen
Produk
konsumen adalah produk-produk yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen
(akhir) dan keluarganya sendiri. Untuk dasar perencanaan pemasaran, produk
konsumen dibedakan atas dasar perilaku pembelian dan respons konsumen terhadap
kegiatan pemasaran.
7 KLASIFIKASI PRODUK
KONSUMEN
Atas dasar perilaku konsumen memperoleh
barang dan menggunakannya, produk konsumen dapat dibedakan :
a) Convenience Products,
adalah produk konsumen yang sering diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha
atau pertimbangan untuk memperolehnya karena produk konsumen tersebut sudah
sangat dikenal karena sering digunakan atau sering dibeli. Menurut pandangan
konsumen (bukan karena sifat produknya), produk konsumen konvenien, dibedakan
menjadi 3 kategori :
·
Staples adalah produk konsumen konvenien
kebutuhan sehari-hari yang sering dan rutin dibeli.
·
Impulse products adalah produk konsumen
konvenien yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya karena teringat atau
terlihat pada saat berbelanja
·
Emergency products adalah produk
konsumen konvenien yang harus dibeli dengan segera dan tidakingin menundanya
kemudian.
b) Shopping
Products, adalah produk konsumen konvienei yang berharga bagi konsumen,
sehingga memerlukan usaha dan memperbandingkan dahulu tentang kualitas, merk,
harga, penjual dan sebagainya sebelum menentukan pilihannya. Berdasarkan usaha
membandingkannya, produk shopping dibedakan :
·
Homogeneous Products adalah
produk-produk konsumen yang relative seragam kemampuannya dalam usaha memenuhi
kebutuhan dasar kosumen. Kosumen sudah mengenal tentang keseragaman berbagai
ukuran, jenis, dan kualitas produk-produk sejenis sehingga yang diperbandingkan
adalah misalnya aspek harga atau merk.
Judul : Metodologi Studi Islam
Penulis : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A
Penerbit : PT. RAJAGRAFINDO Persada, Jakarta
Cetakan : Edisi Revisi
Tahun Terbit : 2008
Halaman : v +481
Kehadiran
agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw., diyakini menjamin terwujudnya
kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan bathin. Ajaran islam menunjukkan
gambaran yang ideal tentang bagaimana seharusnya manusia menyikapi hidup dan
kehidupan ini secara lebih bermakna.
Kenyataan
bahwa islam kini menampilkan realitas yang lebih ideal, menurut penulis dalam buku
ini disebabkan karena pemahaman atau kualitas keagamaan umat yang masih rendah
atau keliru dalam mendalami Islam.
Untuk
menjawab pertanyaan diatas, buku Metodologi Studi Islam ini memberikan
pengetahuan kepada kita (terutama mahasiswa dan peneliti yang sedang mendalami
studi Islam) untuk memahami Islam dengan pendekatan yang konprehensif, melalui
penerapan metodde dan tekni studi islam yang aplikatif
Dalam
buku ini terdapat 23 BAB dengan 3 BAB utama mengenai kebutuhan manusia terhadap
agama, berbagai pendekatan didalam memahami agama seperti pendekatan
teologistnormatif, pendekatan antropologis, pendekatan sosiologis, pendekatan
filosofis, pendekatan historis, pendekatan kebudayaan dan pendekata psikologi.
Kemudian mengenai hubungan agama dengan ilmu pengetahuan siosial seperti :
Pandangan ajaran Islam tentag ilmu social, ilmu social yang bernuansa Islam,
peran ilmu social profetik pada era globalisasi.
Secara
umum buku ini dijadikan buku pegangan mahasiswa UIN alauddin Makassar, namun
tidak menutup kemungkinan dibaca oleh masyarakat umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar