Nama :
Muh. Iskandar
NIM :
10 11 579
Kelas : Manajemen A4
Kelompok : V (lima)
KARAKTER JASA
1.
Intangibility (tidak berwujud)
Jasa tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh konsumen sebelum konsumen
membeli atau mendapatkan penyedia jasa. Konsumen juga tidak bisa memprediksikan
apa hasil yang akan diperoleh dengan mengkonsumsi jasa kecuali setelah
membelinya. Seorang pasien tidak akan tahu apakah nasihat dokter itu berhasil
kecuali setelah ia melakukan konsultasi dan mengikuti apa yang dinasehatkan.
Beberapa karakter dari intangibility adalah:
·
Suatu
jasa baru bisa dirasakan ketika jasa tersebut disampaikan kepada konsumen.
·
Suatu
jasa kadang terasa sulit dipahami konsumen.
·
Suatu
jasa sulit kadang sulit untuk dijelaskan kepad konsumen.
·
Penilaian
akan kualitas sulit ditentukan oleh konsumen.
·
Harga
sulit untuk ditentukan
Karena tidak berwujud, konsumen
biasanya melihat tanda-tanda dan sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk
bisa menilai kualitas suatu jasa. Mereka akan melihat kualitas dari para
pegawainya, peralatan, tempat, simbol, dan juga harga yang bisa mereka rasakan.
Tugas pemasaran adalah bagaimana
hal-hal yang tidak terwujud itu bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk dan
wujud yang bisa menunjukkan kualitas jasa. Para pemasar bisa melakukan beberapa
hal:
·
Visualisasi,
yaitu penggambaran bagaimana suatu jasa diberikan kepada konsumen. Misalnya
dengan penggambaran tentang kenyamanan dan kenikmatan suatu hotel, kenikmatan
melakukan penerbangan, dan lain-lain sehingga konsumen bisa mendapatkan
gambaran.
·
Asosiasi,
yaitu mengaitkan jasa yang ditawarkan dengan profil seseorang, objek, ataupun
tempat.
·
Representasi
Fisik, dengan memperlihatkan gedung, fasilitas, dan berbagai hal yang mendukung
jasa yang disampaikan.
·
Dokumentasi,
sertakan berbagai penghargaan, catatan kepuasan pelanggan, sehingga menumbuhkan
kepercayaan pembeli.
Untuk menunjukkan bahwa lembaga pendidikan mempunyai
kualitas yang baik misalnya, pengelola bisa menunjukkannya melalui kualitas
yang bisa dilihat oleh konsumen, di antaranya:
·
Gedung
dan berbagai fasilitas di dalamnya. Apakah terlihat cukup nyaman, baik, dan
memenuhi persyaratan untuk belajar.
·
Penampilan
dan kualitas dari pegawai dan dan tenaga pengajarnya. Tenaga pengajar dengan
pendidikan memadai dan pegawai yang profesional dalam melayani calon
murid/mahasiswa akan sangat membantu konsumen untuk menilai kualitas lembaga
pendidikan tersebut.
·
Materi
iklan dan komunikasi pemasaran lain seperti brosur, leaflet, pamflet, website,
dan lain-lain.
·
Harga.
Konsumen akan melihat kualitas yang ditawarkan dibandingkan dengan harga yang
harus ia bayarkan.
2.
Inseparability (tidak terpisahkan)
Sebuah jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Sebuah produk yang ada secara fisik biasanya diproduksi di pabrik,
didistribusikan oleh distributor, ke toko dan baru dikonsumsi oleh konsumen.
Pada jasa, faktor penyedia jasa (orang) langsung berperan dalam produksi jasa.
Karena konsumen juga menjadi salah satu faktor penting dalam proses penyediaan
jasa, interaksi yang baik antara penyedia jasa dan konsumen menjadi faktor yang
sangat penting. Karena itu, terkadang kualitas sebuah jasa tidak hanya
ditentukan oleh faktor kualitas dari penyedia jasa, tetapi juga oleh
kesungguhan dan komitmen dari konsumen.
Karakter dari inseparability adalah:
·
Konsumen
harus berpartisipasi dalam proses produksi jasa.
·
Suatu
jasa yang disampaikan terikat dengan satu penyedia jasa
·
Jumlah
jasa yang diberikan tergantung dari penyedia jasa Pada sektor pendidikan
misalnya, kesuksesan proses belajar-mengajar tidak hanya ditentukan oleh
kualitas tenaga pengajar dan fasilitas yang baik, tetapi juga oleh kesungguhan
dan komitmen dari murid/mahasiswa untuk belajar.
Karena itu, untuk mempertahankan kualitas dan memberikan
jasa terbaik buat konsumen, pemasar perlu melakukan beberapa hal sebagai
berikut:
·
Pelatihan
berkelanjutan tentang kualitas, kebijakan, dan teknik produksi.
·
Lokasi
yang banyak, website dan email untuk kemudahan konsumen.
·
Pelatihan
untuk pegawai frontliner dan manajemen komplain pelanggan.
·
Ambil
pegawai yang berkualitas dan mengetahui pemasaran
3. Variability (tidak ada standar)
Suatu jasa biasanya sulit dibuat standar kualitasnya, karena
masing-masing mempunyai standar proses sendiri-sendiri tergantung kualitas dari
proses internal penyedia jasa. Walaupun demikian, sedapat mungkin sebuah
organisasi/perusahaan penyedia jasa seyogyanya membuat standar layanan agar
kualitas jasanya bisa lebih dikontrol.
Karakter jasa dalam hal ini
adalah;
·
Jasa
tidak bisa disampaikan dalam kondisi yang sama.
·
Kualitas
yang tidak sama menambah potensi resiko pada konsumen
·
Perusahaan
perlu mengurangi resiko pelanggan dengan memberikan jaminan kualitas, misalnya
kartu garansi..
Kotler menyebut tiga hal yang bisa
dilakukan untuk mengontrol kualitas pelayanan:
v Melakukan seleksi pegawai yang baik
dan meningkatkan keterampilan mereka melalui berbagai pelatihan.
v Melakukan standarisasi proses
layanan pada seluruh organisasi. Ini bisa dilakukan dengan menentukan “cetak
biru layanan“ (service blue print) berisi seluruh alur proses penyediaan jasa
mulai dari awal hingga akhir untuk memudahkan pengecekan kualitas setiap
proses.
v Memonitor kepuasan pelanggan melalui
survey, feedback form, dan tanggapan serta keluhan pelanggan sehingga kualitas
pelayanan yang kurang baik bisa dideteksi.
4.
Perishability (tidak bisa disimpan)
Berbeda dengan produk, suatu jasa tidak bisa disimpan. Ia
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan dan tidak bisa disimpan. Efeknya
pada pemasaran terutama pada sisi permintaan. Jika permintaan stabil akan
memudahkan penyedia jasa untuk melakukan persiapan. Tetapi jika permintaan
fluktuatif, lebih sulit bagi penyedia jasa untuk melakukan strategi pemasaran.
Untuk mengatasi fluktuasi permintaan yang sering
mengakibatkan kelebihan supply, pemasar bisa melakukan beberapa hal:
Ø Meningkatkan penjualan dengan
personal selling kepada klien baru pada saat permintaan menurun.
Ø Meningkatkan penjualan produk dan
jasa baru kepada klien yang sudah ada pada saat permintaan menurun.
Ø Harga lebih tinggi saat permintaan
naik, dan lebih rendah saat permintaan turun.
Ø Pakai sistem reservasi untuk menjual
jasa di muka
Ø Pelatihan antar divisi berbeda untuk
memenuhi permintaan yang tinggi.
Judul :
Pengantar
Ilmu Antropologi
Penulis :
Prof. Dr. Koentjaraningrat
Penerbit :
PT. RINEKA CIPTA, Jakarta
Cetakan :
IX
Tahun Terbit : Mei 2009
Halaman :
v + 337
Dalam
buku ini Prof. Dr. Koentjaraningrat membahas secara detail tentang Antropologi
yang berarti “Ilmu Tentang Manusia”, dan merupakan suatu istilah yang sangat
tua. Dahulu istilah itu digunakan dalam arti yang lain, yaitu “Ilmu Tentang
Ciri-ciri tubuh manusia”. Sejarah perkembangan ilmu antropologi telah mencatat
bahwa sejak mulanya hingga sekarang objek penelitiannya masih tertuju pada
masyarakat dan kebudayaan suku bangsa.
Sampai
sekarang diberbagai Negara masih dipakai berbagai isltilah untuk ilmu
antropologi sehingga sangat menarik untuk mengetahui dimanakah istilah-istilah
tersebut lazim dipakai dan apakah arti istilah seperti Ethnography, Ethnology, Folkerkunde, Kulturkundei, Anthropology, cultural Anthropology, dan social anthropology. Selain itu, buku
ini juga membahas secara rinci tentang pembagian ilmu antropologi, yaitu :
antropologi biologi dan anthropologi budaya. Antropologi budaya terbagi lagi
menjadi dua sub-ilmu, yaitu : Paleo-antropologi dan antropologi-fisik.
Sedangkan antropologi budaya terbagi lagi menjadi beberapa sub-ilmu, yaitu :
Prehistori, etnolinguistik, etnologi, etnopsikologi, antropologi spesialisasi,
dan antropologi terapan. Anda akan mendapatkan tambahan wawasan mengenai
kebudayaan asing. Dan yang menarik, anda tidak hanya diberikan uraian tentang
kebudayaan saja, tetapi juga peta penyebaranya.
Kita
patut berbangga karena memiliki tokoh Prof. Dr. Koentjaraningrat sebagai ahli
anthropologi yang diakui dunia. Salah satu karya almarhum ini memberikan
kontribusi besar bagi bidang antropologi Indonesia sehingga sepatutnya menjadi
warisan ilmu untuk dibaca dan dipelajari oleh para mahasiswa, praktisi, dan
para peminat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar